Karin sedang berada di kamarnya, mencoba untuk tidur. Tetapi
tidak bisa karena pikirannnya yang selalu terjaga.
:Flashback:
On
Karin
melihat dengan mata kepalanya sendiri apa yang sedang Kazune dan yang lain
lakukan.
Dia
melihat mata dan beberapa helai rambut Kazune berubah menjadi berwarna merah.
Dia
melihat Kazune yang memunculkan bola api dari tangannya dan melemparkannya ke
salah satu bayangan monster itu.
Lalu
Micchi yang bermata coklat terang begitu juga beberapa helai rambutnya dengan
satu hentakan kakinya, tanah di sekeliling monster kedua bergetar dan lubang
muncul di bawah monster itu. Monster itu jatuh kedalamnya dan tidak terlihat
lagi.
Kazusa,bermata
biru terang bersinar dan helai rambut birunya dengan kekuatan mengendalikan
air. Dia menyapu bersih monster ketiga.
Dan Jin,helai
rambut dan matanya yang berubah menjadi putih dengan angin. Dia melayangkan
monster itu dan menjatuhkannya dengan keras.
“Ternyata
monstermu ini belum dilatih ya?”Ejek Micchi.
“Hehehehe”Rika
tertawa.
“Apa yang
sednag kau tertawakan?”Ucap Kazune sinis.
“Lihatlah
ini”Ucapnya. Lalu monster bayangan yang tadi sudah mereka kalahkan tiba-tiba
bangkit kembali dan bergabung menjadi satu monster yang sangat kuat.
“Aku akan
pergi meninggalkan kalian untuk menikmati permainan ini”Ucap Rika dan pergi
menghilang entah kemana.
“Sial”Ucap
Jin.
“Jin,
awas!” Peringat Kazusa. Jin melihat ke belakangnya dan melihat tangan monster
itu menuju ke arahnya untuk menyerang. Jin pun melompat menghindari tangan
monster itu.
“Cepat
kalahkan dia!”Perintah Kazune.
Mereka
bertarung sangatlah sengit. Sampai akhirnya mereka berempat mulai kehabisan
tenaga dan tidak sanggup lagi untuk melawan.
Monster
itu melihat semua keadaan lawannya, lalu dia tertawa seram dan menghilang.
Karin
segera pergi dari sana sebelum ketahuan Kazune dan yang lainnya.
:Falshback:
Off
“Apa mereka juga seorang Fight Knight?”Gumam Karin.
~~*KEESOKKAN
HARINYA*~~
{*Di
sekolah*}
Karin sedang duduk di bangkunya dan menatap bangku
disebelahnya –bangku Kazune- yang kosong.
“Eh … Eh Kau tau tidak katanya Kazune tidak bisa masuk selama
dua hari ini, begitu pula dengan anggota klub Keirin yang lainnya”Ucap seorang
siswi sedang bercakap dengan temannya. Aku mendengarkannya dengan rasa
penasaran.
“Seperti biasa, mereka semua selalu kompak jika tidak masuk
sekolah. Tapi, kenapa mereka tidak bisa masuk sekolah?”Tanya temannya.
“Katanya mereka semua sedang beristirahat. Aku tidak tahu
kenapa mereka harus istirahat sampai-sampai harus tidak masuk sekolah dua
hari”Jawab siswi itu.
‘Apa mungkin karena pertarungan kemarin sore?’Dugaku dalam
hati.
‘Untuk mengalahkan monster seperti itu, mereka sampai harus
memulihkan diri selama dua hari. Aku tidak bisa membiarkan ini, aku harus
menolong mereka’ Tekadku.
‘Tapi, aku berjanji pada Oka-San untuk tidak menunjukkan
kekuatanku pada siapapun’ Aku mengurungkan tekadku. Tapi sebuah ide muncul di
otakku.
‘Aku akan menjadi penolong mereka, dan mereka tidak akan tahu
siapa aku’ Ucapku dalam hati.
{*Di
klub Keirin*}
(Normal POV)
“Haaah .. menyebalkan. Lagi-lagi kita kalah”Ucap Jin yang
sedang tidur-tiduran di sofa.
Saat mereka sedang beristirahat di sana, sebuah anak panah
menembus jendela klub Keirin dan menancap di salah satu lukisan. Semunya kaget.
Kazune mengambil panah itu dan melihat ada sepucuk surat yang
di lilitkan di anak panah tersebut. Isi surat itu adalah :
‘Kujyo,
malam ini kita akan bertarung dan kali ini lawan kalian semua adalah aku’
“Sialan”Ucap Kazune.
“Ada apa Kazune?”Tanya Jin.
Sebelum Kazune dapat menjawab pertanyaan Jin, ada yang
mengetuk pintu ruang klub Keirin.
“Masuk”Perintah Kazusa.
Pintu itu pun terbuka dan terlihatlah siapa yang mengetuk
pintu.
“K-Karin?!”Ucap Kazusa.
“Ohayou”Sapa Karin.
“Mau apa kau kesini?”Tanya Kazune dingin.
“Aku kesini karena khawatir, katanya kalian tidak bisa masuk
sekolah selama dua hari”Jawabnya.
“Kazusa.. aku kangen padamu”Ucap Karin dan memeluk Kazusa.
Kazusa memeluk Karin.
“Aku pikir kau tidak akan mau lagi jadi temanku”Ucap Kazusa
lega.
“Kenapa harus begitu? Aku akan tetap berteman denganmu
kok”Ucap Karin dan tersenyum.
“O iya, aku punya sesuatu untuk kalian”Ucap Karin sambil
merogoh-rogoh tasnya.
Lalu dia memperlihatkan empat buah cincin dengan warna
berbeda.
“Yang biru ini untuk Kazusa”
“Yang putih untuk Jin”
“Yang coklat ini untuk Micchi”
“Dan yang merah crimson ini untuk Kazune”
“Untuk apa kau memberikan kami cincin seperti ini?”Tanya
Kazune sambil memandang-mandang cincinnya.
“Onii-Chan, tidak sopan berbicara begitu”Gerutu Kazusa.
“Hehe .. Ku harap kalian akan selalu memakai cincin itu.
Karena dengan cincin ini, aku bisa terus berada di samping kalian saat kalian
dalam kesulitan”Jawab Karin dan tersenyum. Yang lain hanya kebingungan.
“Sudah dulu ya, Jaa nee”Ucap Karin dan pergi.
“Apa maksudnya itu?”Tanya Micchi entah pada siapa.
(Karin POV)
“Hehehe .. dengan begini aku tahu mereka dimana saat mereka
menggunakan kekuatan mereka”Gumamku.
Yup, cincin itu adalah produksi dari perusahaan orangtuaku.
Orangtuaku selalu cemas padaku, jadi mereka membuat cincin untukku agar mereka
tahu dimana keberadaanku saat aku menggunakan kekuatanku. Dan aku meminta orang
tuaku untuk membuat empat cincin lagi untuk Kazusa dan yang lainnya agar aku
tahu dimana keberadaan mereka saat mereka kesulitan. O iya cincin punyaku
berwarna hijau. Tapi aku selalu menjadikannya kalung.
(Kazune POV)
“Jadi … apa yang tertulis di surat itu?”Tanya Jin memecahkan
keheningan.
“O-oh ya, surat itu .. berisi tantangan … lagi”Jawabku.
Kulihat mata mereka berbubah menjadi bulat.
“WHAT THE?”Teriak Jin.
“Kita masih harus beristirahat dan memulihkan kekuatan kita,
jika kita menerima tantangan mereka..mungkin kita harus memulihkan kekuatan
kita selama 2 minggu atau lebih buruk lagi”Protes Kazusa.
“Tapi jika kita tidak membalas tantangan mereka, murid-murid
disini bahkan mungkin seluruh dunia bisa tenggelam dalam kegelapan”Ucap Micchi.
Kami semua terdiam. Tidak tahu sedang memikirkan apa.
“Baiklah, kita tidak punya pilihan lain. Ini sudah tugas
kita”Ucapku. Semua mengangguk.
*^^*To
Be Continued*^^*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar